Pages

Thursday 30 June 2011

KASIHILAH IBU MU



حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرِ بْنِ أَبِي كَثِيرٍ ، قَالَ : أَخْبَرَنِي زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، أَنَّهُ أَتَاهُ رَجُلٌ، فَقَالَ : " إِنِّي خَطَبْتُ امْرَأَةً، فَأَبَتْ أَنْ تَنْكِحَنِي، وَخَطَبَهَا غَيْرِي، فَأَحَبَّتْ أَنْ تَنْكِحَهُ، فَغِرْتُ عَلَيْهَا، فَقَتَلْتُهَا، فَهَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ؟، قَالَ : أُمُّكَ حَيَّةٌ؟ قَالَ : لا، قَالَ : تُبْ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى وَتَقَرَّبْ إِلَيْهِ مَا اسْتَطَعْتَ، فَذَهَبْتُ فَسَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ : لِمَ سَأَلْتَهُ عَنْ حَيَاةِ أُمِّهِ؟ فَقَالَ : إِنِّي لا أَعْلَمُ عَمَلا أَقْرَبَ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنْ بِرِّ الْوَالِدَةِ "
Said bin Abi Maryam memberitahukan pada kami: Muhammad bin Jafar bin Abi Katsir mengabarkan pada kami: Zaid bin Aslam mengabarkan padaku: dari Atha bin Yasar dari Ibnu Abbas, Bahawasanya seseorang mendatanginya lalu berkata, "Sesungguhnya aku telah meminang seorang wanita, lalu dia enggan untuk menikah denganku. Kemudian dia dipinang oleh orang lain dan dia menikah dengannya. Akhirnya saya cemburu dengan wanita itu, lalu aku membunuhnya. Apakah (masih) ada taubat bagiku?" Ibnu Abbas bertanya, "Ibumu masih hidup?" Dia menjawab, "Tidak." Ibnu Abbas berkata, "Bertaubatlah kepada Allah Azza wa Jalla, dan dekatkanlah kepadaNya semampu kamu." [Atha' bin Yasar berkata] "Kemudian saya menjumpai Ibnu Abbas dan bertanya kepadanya, 'Mengapa engkau bertanya tentang ibunya? Ibnu Abbas menjawab, 'Sesungguhnya aku tidak mengetahui suatu amalan yang lebih dekat kepada Allah Azza wa Jalla dari pada berbuat baik kepada Ibu'."[1]

PENJELASAN
Kedua-dua hadis yang dinukilkan juga didalam kitab Al-Adabul Mufrad oleh Imam Bukhari ini menjelaskan tentang keutamaan Ibu yang perlu ditaati. Inilah yang dijelaskan oleh Rasulullah saw. Maka setiap anak harus mentaati ibunya selagi ia tidak melanggar hukum Allah dan dengan kadar yang dibenarkan oleh syara’. Hal ini juga bertepatan dengan perintah Allah swt :-
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepadaKulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.[2]

PREVIEW BOOK

DAPATKAN KARYA TERBARU...... SEMOGA MANFAAT BUAT SEMUA....

RM 4 SENASKHAH 

[1] Shahih, dalam kitab Ash-Shahihah (2799)
[2] Surah Luqman ayat 15

No comments:

Post a Comment